Minggu, 23 Februari 2014

jatim tourism map

hai hai hai, postingan kali ini spesial buat kawan-kawan yang suka travelling. tau gak sih, jawa timur kaya pariwisata loh. bagi sobat yang tempat tinggalnya di jawa timur, gak usah repot-repot liburan kelua kota dulu dah, keliling jatim dulu aja, gak kalah kok sama tempat wisata diluar jatim. gak percaya, yaudah langsung aja ya cus JAWA TIMUR TOURISM MAP yang saya dapat dari laci image mbah google

Rabu, 12 Februari 2014

cara alami memutihkan kulit ketiak dan mengurangi bau badan

kulit ketiak hitam menjadi salah satu permasalahan yang berarti bagi kaum wanita. akan tetapi, tidak usah khawatir, postingan saya kali ini akan membantu anda dalam mengatasi masalah tersebut. hal ini terinspirasi dari pengalaman pribadi teman saya dan sudah terbukti hasilnya. dengan menggunakan tawas atau yang biasa digunakan untuk penjernih air, tawas juga berkhasiat untuk mencerahkan kulit ketiak yang hitam. tidak hanya itu, penggunaan tawas secara rutin juga dapat mengurangi bau badan atau anti-deodorant.

berdasarkan hasil googling saya, tawas sendiri adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda tergantung pada jenis logam dan suhu.
Karena pembentuk koloid, maka sifat yang sangat penting pada tawas adalah adsorpsi. Tawas dapat mengadsorpsi kotoran, racun dan lainnya.
berikut tutor pemakaian tawas dalam hal mencerahkan kulit ketiak dan mengurangi bau badan.
cara 1 :
1. ambil satu buah tawas
2. gosokkan pada kulit ketiak anda. usahakan tidak terkena air ketika tawas digosokkan pada kulit  ketiak.
3. lakukan secara rutin setiap selesai mandi
cara 2 :
1. ambil satu buah tawas, lalu celupkan ke dalam air
2. oleskan pada kulit ketiak anda
3. lakukan secara rutin setiap selesai mandi
sekian dan terimakasih postingan saya kali ini, semoga bermanfaat :)

Selasa, 11 Februari 2014

suku dayak kayan

Indonesia dengan seribu budaya yang terkemas dalam satu bangsa kepulauan. kali ini kita akan mengenal salah satu kekayaan budaya Indonesia yang ada di Pulau Kalimantan. ya, suku Dayak Kayan. sesungguhnya suku Dayak terbagi atas beberapa jenis dan suku Dayak Kayan adalah salah satu suku tertua yang mendiami Pulau Kalimantan. untuk lebih lengkapnya mari kita simak artikel dibawah ini.

Suku Dayak Kayan
, adalah penduduk asli pulau Kalimantan yang mendiami wilayah sebelah Timur Laut Kalimantan. Istilah "dayak" ditujukan untuk seluruh penduduk asli Kalimantan. Suku Dayak Kayan lebih sering menyebut diri mereka sebagai "Orang Ulu", sedangkan bagi mereka sendiri, istilah "dayak" ditujukan kepada kelompok etnis lain seperti Orang Iban dan Orang Bidayuh. Populasi suku Dayak Kayan diperkirakan lebih dari 30.000 orang yang tersebar di 2 negara, di Indonesia berada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat hingga ke Sarawak Malaysia. Suku Dayak Kayan sering juga disebut sebagai suku Dayak Apo Kayan.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sejarah dan anthropolog, bahwa suku Dayak Kayan dan suku Dayak Kenyah termasuk suku dayak tertua di Kalimantan, yang telah menghuni pulau Kalimantan sejak ribuan tahun Sebelum Masehi, bermigrasi dari selatan Cina atau dari Formosa.

Ada satu cerita dalam masyarakat suku Dayak Kayan, dikatakan bahwa dahulu seorang raja bernama Raja Akalura bersama pengikutnya datang dari Tiongkok menaiki 2 buah kapal menuju Kalimantan. Di perjalanan kelompok mereka terpisah. Kelompok pertama mendarat di Brunei, inilah yang menjadi orang Dayak Kayan, sementara kelompok satu lagi mendarat di cekungan Baram, menetap dan membangun pemukiman, kemudian dikenal sebagai orang Dayak Kenyah. Hal inilah mungkin sebab awal banyak ditemukannya persamaan antara suku Dayak Kayan dan suku Dayak Kenyah.

Kelompok Kayan Kayan terdiri dari 3 sub suku, yang terbagi menurut bahasa:

1.     Suku Dayak Ga'ay / Mengga'ay,  asal nama berasal dari pedang "gay", kata gay, berarti "mandau" yang digunakan dalam pengayauan (mengayau). Versi lain menyebutkan nama ga'ay, berasal dari bahasa Kenyah Lepo Tau yang menyebut orang-orang ini "ba'ay", yang berarti orang re,tryang tinggal di muara sungai. Panjang Glat, Long Huvung Lama dan Keliway. Seloy / Falun Kiya: n dan Ba'un panjang oleh Sungai Kayan. Long Way spt: Long Nah, Melean, dan bentuk panjang oleh mulut Ancalong tersebut. Panjang La'ay Dan Ayan Panjang Sungai Segah.

2.     Suku Dayak Kayan, istilah "kayan", yang berarti "ini adalah tanah kami", mereka hidup kebanyakan di sekitar sungai Baram. Kelompok di Kalimantan Timur, "Suling, Uma Uma Lekwe, Uma 'Tua: n, Uma Wak, Uma' Laran, Uma Lekan dan lain-lain. Kelompok di Kalimantan Barat, Uma 'Aging, Uma Pagung', dan lain-lain. Kelompok di Sarawak, Sungai Balui, Sungai Baram, Sungai Tinjar dan lain-lain. Sebuah kelompok kecil menyebut diri (Kayan) Busang, nama diadopsi sebelum migrasi mereka ke Kayan Apau.

3.     Suku Dayak Bahau, menurut Kenyah, kata berasal dari kata "baw", yang berarti tinggi (dataran), dimana Bahau dulu tinggal di Baram sebelum bermigrasi. Kelompok Bahau: Hwang Tring, Hwang Siraw, Hwang Ana, dan Hwang Boh di Mahakam. Ngorek, Lalu Pua 'Sungai Kayan, dan suku Merap di Malinau.


Ekspansi kelompok Kayan, mempengaruhi banyak kelompok etnis lain yang menjadi Kayanized, seperti suku Dayak Melanau dan suku Dayak Murut. Di Mahakam, terdapat 2 kelompok Kayan, yaitu: suku Dayak Kayan Amoh (Kayan Salah) dan suku Dayak Kayan Laan (Kayan Benar). Suku Dayak Kayan Amoh sebenarnya adalah suku Dayak Murut yang terakhir menyebut diri mereka juga sebagai suku Dayak Kayan.

sekian posting kali ini. semoga informasi yang saya dapat dari google ini dapat membantu menambah wawasan anda tentang negeri tercinta ini. terimakasih.
 

Selasa, 10 September 2013

first

Jatuh Cinta

By: Haniva R.J.

          Kurang dua hari lagi buah dari kerja keras Gwen selama 3 tahun di SMA akan diumumkan. Perasaan tak tentu dan jantung yang selalu berdebar kencang tiap kali menatap kembali buku-buku pelajaran selalu membuat Gwen seolah kehabisan nafas. Agak lebay memang, tapi mengingat dirinya adalah siswi yang sangat brutal semasa SMA membuatnya merasa tak yakin akan puas memperoleh hasilnya. Tapi, apapun hasilnya itu Gwen tahu bahwa Tuhan akan dan selalu memberi yang terbaik untuknya.

                Puncak kegalauan Gwen semakin menjadi. Setelah menerima hasil UAN yang telah dilaksanakannya, Gwen bingung akan melanjutkan kemana dengan hasil yang pas-pasan  ini. Namun lagi-lagi Tuhan memang yang paling tahu, dengan modal nekat Gwen berhasil diterima disebuah Universitas negeri di Bandung. Mengambil jurusan yang sudah menjadi passionnya sejak kecil, Gwen yakin dia tidak akan gagal kali ini seperti tahun-tahun di SMA.

3 hari pelaksanaan ospek yang menjadi momok bagi mahasiswa baru kini telah terselesaikan. Gwen punya banyak teman yang diperolehnya ketika dan setelah pelaksanaan ospek, salah satunya adalah Zaskia, yang paling akrab dengannya. Meskipun berbeda agama, mereka terlihat sangat akrab layaknya saudara kandung yang terpisahkan selama bertahun-tahun. Nyuambung banget, kalau udah ngobrol, lupa segalanya. Zaskia cantik, dia pintar, baik, walaupun sedikit gila. Kalo udah ngomong sekata aja, udah bisa bikin semua yang denger pada ketawa. Karena bahasa dan cara ngomongnya itu loh. Ya… Zaskia paling jago kalau disuruh meniru logat dan bahasa budaya orang lain, Jawa, Sunda, Madura, Tegal, Manado, se-Indonesia Raya deh. Bentuk mukanya yang oval, ditambah performanya yang selalu berkerudung ,Zaskia terlihat semakin manis. Meski agak gila, Zaskia muslimah sejati lho. Pondasi agamanya kuat, imannya tebal, cocok banget jadi Bu Nyai. Semua itu gak lepas dari ajaran-ajaran abinya yang menjadi Kyai di salah satu pesantren di Jakarta.

Suatu hari, saat Zaskia melangkahkan kaki ketika akan sholat Asyar di masjid sekitar kampus, Gwen meneriakkan namanya.

“Zaskiaaaaaaaaaa!!!!!!!!!”.

Zaskia tersentak hebat denger teriakan Gwen, karena bibirnya yang asik mendendangkan lagu-lagu islami kecintaannya. Langkahnya langsung terhenti, seketika itu ia langsung menoleh kesumber suara.

“Gwen!. Kenapa ?”,tanyanya ke Gwen.

“Kagak apa-apa, Cuma mau tanya, lu mau kemana ?”.

“Oh…ke masjid, gue mau sholat, mau ikut?”. Dengan polos Zaskia tanya begitu ke Gwen yang beragama Kristen. Disangkanya Gwen seagama dengannya. Gwen menghampiri Zaskia.

“Boleh deh, kebetulan gue lagi nganggur. Habis itu ikut gua cari makan yak, gua laper nih,”pintanya.

“Oke deh saiyaaaang”.

Gwen mringis,”hihi… lebay lu”.

_Sesampai di masjid_

“Yuk, masuk,”ajak Zaskia.

“Kagak ah, gue tunggu diluar aja,”jawab Gwen.

“Loh kenapa ?, katanya tadi mau ikut, ayo sholat”.

“Zas, gue Kristen”, jelas Gwen.

“Ow, hihi…kagak ngomong dari tadi sih lu.”

“Bukannya gue udah pernah ngomong ya ke elu?”.

“Iya ya ?? --‘ tau ah, gelap. Yaudah gue sholat dulu yak.”

“haha…oke.oke, gue tunggu sini ya.”

“Sip”.

_seusai sholat asyar_

“Yuk makan”,ajak Zaskia sembari memasukkan mukenahnya kedalam tas mungil.

“Ayuk”,jawab Gwen.

_di kantin, pas makan_

“Islam, ribet ya Zas”,Gwen membuka percakapan.

“Kata siapa ?”,respon Zaskia.

“Kata gue barusan”.

J… lu nya aja yang gak tau, Islam itu indah tau”.

“Ribet lah, sholat aja sehari 5 kali, buang-buang waktu banget gitu”.

“Asal lu tau ya Gwen, sholat itu menyehatkan, karena secara gak langsung kita itu sama aja kayak lagi olahraga”.

“Iya sih, gue pernah baca tentang itu di sebuah artikel, tapi tetep aja ribet, gak boleh ini gak boleh itu, terlalu banyak larangan”.

“Whatever”,balas zaskia dengan ekspresi yang tidak mengenakkan. “Tapi, by the way nih Gwen, lu ngapain buka-buka artikel tentang Islam?”,tanya Zaskia heran.

“Kenapa ? salah ? suka-suka gue dong”,balas Gwen dengan respon menyebalkan.

“Ya Kagak. Aneh aja gitu, orang agama lu Kristen, ngapain coba buka artikel Islam?”.

“Gue cuma mau memperbanyak pengetahuan aja”.

“Terus kenapa lu bisa beranggapan bahwa Islam itu ribet, kalau lu udah tau banyak tentang Islam”.

“Gue kan Cuma beranggapan, justru itu, karena gue tau banyak tentang Islam, eh…ga banyak sih, sebagian. Gue tanyain langsung ke orang Islamnya”.

“Kalau pengen tau jawabannya, kenapa lu gak pindah agama ke Islam aja ?”.

“Hah?... lu gila, segampang itu emang pindah agama ?”.

“Tau…gue belum berpengalaman”.

“Sialan lu”. “Katanya bokap lu ustadz, kenapa lu gak tanyain ke dia aja ?”,pinta Gwen.

“Emang lu minat pindah agama ke Islam”.

“Kali aja”.

“Serius?”.

“Kagak :P”.

“Resek lu ah, ya deh kapan-kapan gue tanyain. Balik yuk”,ajak Zaskia.

“Kemana ?”.

“Ke hatimu J. Udah tau ke kelas, pakek nanya lagi”.

“Ah…Zaskia J”.

_di perjalanan menuju kelas_

“Sumpah Zas, itu Kak Ben ?”, kata Gwen ketika bertemu dengan sang pujaan hati.

“Udah ah, biasa aja, kagak usah norak gitu”.

“Udah biasa kali ini”.

“Samperin gih, kalau emang lu suka, berani gak ?”,tantang Zaskia.

“Gila lu, gue cuma bisa melototin aja”.

“Dari pada cuma melototin doang, sampe mata lu copot juga, kak Ben kagak bakal nglirik lu. Buruan, samperin sana!”.

“Kagak ah”,kata Gwen sambil senyum-senyum sendiri kayak orang baru gila.

                Tanpa disangka, Kak Ben menghampiri mereka berdua yang keliatan banget kalo mereka lagi memperhatikan dia.

                “Hai Zas”,sapa Kak Ben.

                “Hai”,balas Zaskia. Begitu saja, lalu Ben melanjutkan langkahnya sambil tersenyum kecil.

                Gak terima dikacangin sama Kak Ben, Gwen masang muka kesel ke Zaskia.

                “Kenapa Cuma elu coba yang disapa sama dia ? gak liat apa, gue kan juga disini”,ucapnya kesel.

                “Ye, mana gue tau”,jawab Zaskia sembari melangkahkan kakinya meninggalkan Gwen yang lagi galau.

*****

                Sesampainya dirumah, Gwen langsung  merebahkan tubuhnya di atas sprei warna biru yang membalut kasur empuk didalam ruang pribadinya itu. Gwen kepikiran soal perdebatannya dengan Zaskia tadi. Bukan soal kak Ben, tapi masalah pindah agama. Gwen tertarik untuk pindah agama ke Islam. Tapi dia takut membicarakan hal itu dengan orang tuanya. Gwen memanfaatkan pertemanannya dengan Zaskia untuk memperdalam pengetahuan tentang ajaran Muhammad saw. Dalam keingintahuannya tersebut Gwen masih belum sadar bahwa ia telah jatuh hati pada sebuah pedoman hidup yang mampu menggoyahkan keyakinan awalnya. Sebuah ajaran yang mengajarkan bagaimana jatuh cinta yang baik terhadap apapun. Hakekatnya semua agama mengajarkan kedamaian antar umat beragama, namun Islam lebih dari sekedar itu. Ia mengajarkan pula kecintaan demi persatuan umat. Dan masih banyak lagi yang special di balik Islam dan hal-hal tak terduga lain yang belum terungkap darinya.

                Semakin hari, semakin tak terasa bahwa tali pertemanan antara Gwen dan Zaskia semakin erat. Semakin sering bertukar pikiran, semakin banyak pengetahuan. Dan tentang Kak Ben, perasaan Gwen sudah mulai luntur tertutup kabut cinta akan Islam. Ketika cinta menemui cinta, saat itu pula Gwen bertemu dengan keturunan Adam yang mampu memperkuat kecintaannya terhadap Islam. Ya,,, Muhammad namanya. Biasa di panggil Ahmad. Satu kampus dengan Gwen. Mereka bertemu ketika Gwen ikut Zaskia menghadiri rapat anggota organisasi Islam yang ada di kampusnya.

                Ahmad tampan. Wajahnya cerah, bercahaya seperti bintang. Mungkin karena terlalu sering wudlu. Dia arif, tegas tapi lembut. Penyabar, dan paling ngerti akan anak buah yang dipimpinnya di organisasi Islamnya. Kini, Gwen dan Ahmad semakin akrab saja. Tegangan-tegangan rasa yang mengalirkan elemen-elemen cinta diantara keduanya ketika pertama kali berjabat tangan masih terasa hingga sekarang. Terbukti apabila bertemu, mereka masih malu-malu. “Takut kesetrum lagi”,kata Gwen. Akan tetapi, perlahan mereka mencoba mengaburkan rasa malu-malu itu. Gwen yang selalu kepo bertanya banyak  hal tentang Islam ke Ahmad. Ahmad dengan penuh keikhlasan dan kesabaran menjawab semua pertanyaan Gwen yang begitu merepotkan.

                Seiring berjalannya waktu, bibit-bibit cinta yang mengalir itu kini mulai tumbuh. Namun Ahmad berprinsip bahwa ia tidak akan menikah dengan perempuan yang tak sekeyakinan dengannya. Apadaya, Gwen bukanlah wanita yang sepedoman dengannya.

                Kecintaan Gwen akan Islam semakin memuncak. Ia tak mampu lagi menahan. Hingga akhirnya, Gwen coba mengungkapkannya pada mama dan papanya.

                “Nggak salah ngomong kamu Gwen ? ngigo ya kamu ?”,tanya mamanya shok.

                “Enggak Ma. Aku udah yakin banget. Aku pengen banget masuk Islam Ma, Pa “,jawab Gwen.

                “Ini semua bukan karena kamu jatuh cinta pada pemuda muslim itu kan ?”,ganti papanya yang tanya.

                “Sama sekali enggak Pa. sebelum aku jatuh cinta sama Ahmad, aku udah jatuh cinta duluan sama Islam”,Gwen meyakinkan kembali.

                “Apa yang buat kamu hingga beralih keyakinan begini sih Gwen ?”,tanya mamanya lagi.

                “Islam itu unik Ma. Beda sama yang lain.”

                “Ya bedanya apa ? toh sama saja kan, sama-sama menyembah Tuhan”,papanya berusaha meyakinkannya.

                “Iya sih, tapi banyak hal yang aku temukan di Islam yang aku gak jumpai di agama-agama lain. Aku gak bisa mendeskripsikan yang jelas Islam itu special. Aku udah banyak merenung, Ma, Pa. aku yakin banget kalau keputusan yang aku pilih ini bener.”

                “Oke, kalau kamu beranggapan bahwa keputusan yang kamu pilih ini sudah benar. Papa mau ngasih kamu pilihan biar kamu lebih yakin bahwa keputusan yang kamu pilih ini benar-benar benar”,tegas papa Gwen.

                “Maksud Papa ? “,tanya Gwen belum faham.

                “To the point aja. Kamu pilih Papa sama Mama atau Islammu itu ?”.

                “Maksud Papa apa sih ? Gwen nggak ngerti Pa. Papa nggak mau ngakuin Gwen sebagai anak Papa kalau Gwen lebih milih Islam, gitu ?”.

                “Iya”.

                “Pa, come on. Aku udah dewasa. Aku udah nemuin jati diri aku Pa.”

                “Dengan cara pindah agama ke Islam ?”.

                “Pa,….” Belum selesai ngomong…

                “Kamu mikir gak sih Gwen. Apa kata eyangmu nanti kalau papa sama mama ngizinin kamu pindah agama?”, papa Gwen udah mulai emosi.

                “Aku udah mempertimbangkan resikonya Pa”.

                “Oke, terserah kamu. Kalau ada apa-apa jangan pernah panggil nama Papa atau Mama. Kalau kamu memang sudah menemukan jatidiri kamu, kenapa kamu gak berusaha untuk hidup mandiri aja. Papa gak mau berurusan sama eyang.”

                “Maksud Papa ? Papa ngusir Gwen ? Oke. Oke kalau gitu Pa, Ma. Gwen akan tunjukin ke Papa sama Mama kalau Gwen gak salah pilih, dan sekarang juga Gwen akan tunjukin ke kalian kalau Gwen bisa hidup mandiri”,jawab Gwen dengan air mata menetes.

                Sesegera mungkin Gwen membereskan barang-barangnya dan kemudian melangkah pergi keluar dari pintu rumahnya. Karena ini sudah malam, Gwen akan bermalam dulu di kosan Zaskia. Tok…tok…tok, terdengar ketukan pintu dari luar kamar Zaskia. Ketika pintu kamar terbuka, ketika itu pula Zaskia melihat sahabatnya dengan mata sembab dan barang bawaan yang begitu banyak memohon agar diperbolehkan menginap di kosannya semalam saja.

                “Pintu kamar kosan ini akan selalu terbuka untukmu kawan,”kata Zaskia sambil memeluk sahabatnya yang sedang bersedih itu. “Yuk, masuk dulu yuk, ini mau hujan, ceritakan di dalam saja”,katanya.

                Senyuman kecil tersirat di wajah Gwen. Meski begitu, paling tidak ada tempat untuknya bersandar dalam situasi yang menyesakkan ini.

                “Ceritakan dari awal sama gue Gwen”,pintanya sembari menyodorkan minuman.

                Gwen menceritakan semua yang terjadi pada Zaskia.

                “Sabar Gwen, gue ngerti banget keadaan lu sekarang kayak apa. Tapi gue mau tanya sama lu. Lu yakin beneran mau pindah agama ke Islam ? emangnya kenapa sama Kristen ?”.

                “Gak apa-apa Zas, dari semenjak gue SMP, pertama kalinya gue denger temen gue ngaji gue udah tertarik buat kenal sama Islam, ditambah lagi kenal sama lu dan ketemu sama Ahmad. Gue yakin banget Zas, gue gak salah ngambil keputusan.”

“Setiap keputusan yang diambil pasti ada resikonya Gwen. Lu yang sabar ya. Kalau emang lu serius pengen masuk Islam, gue bakal bantu, asalkan selesaikan dulu problem lu sama nyokap bokap.”

“Tapi gue diusir Zas. Gimana gue nyleseinnya ?”.

“Ya, gimana pun caranya. Gue yakin banget, gak akan betah nyokap bokap lu pisah lama-lama sama lu. Percaya deh”.

“Iya sih, besok gue coba buat yakinin mereka lagi deh. Lu temenin gue ya Zas.”

“Pasti. Gue akan selalu ada buat lu J”.

“Thanks Zas”, sembari memeluk Zaskia.

*****

Butuh perjuangan memang meyakinkan orangtua Gwen untuk mengizinkannya masuk Islam. Hingga tak terhitung kalimat-kalimat yang merusak gendang telinga yang keluar dari bibir sang nenek. Selain menguras tenaga, pikiran, kesabaran dan juga waktu yang lumayan lama bagi orang yang sudah dimabuk asmara seperti Gwen tetap sekalipun ia tak goyah dengan pendiriannya. Salut untuk Gwen. Zaskia yang terus menemaninya dan tak henti menyemangatinya juga kena imbasnya. Dipikirnya, Zaskia lah yang memengaruhi Gwen untuk pindah agama hingga ia berani membantah kedua orangtuanya plus neneknya yang super duper galak. Tak hanya pesona Islam yang membuat Gwen tetap bertahan tetapi juga pesona Ahmad sang pangeran muslim. Kebayangkan betapa romantisnya Gwen yang menjadi mualaf dan mendalami Islam dengan dibimbing oleh sang pujaan hati. subhanaallah, betapa indah kisah cinta mereka berdua. Gak kebayang juga, kalau seandainya Gwen dan Ahmad menikah, dan mereka dipanggil umi abi oleh anak-anak mereka kelak.

Dubrak…seketika lamunan Gwen hancur saat Bima mengagetkannya dengan menarik tangan Gwen yang menyangga kepalanya hingga kepalanya terantuk meja begitu kerasnya.

“Resek lo Bim,”ucapnya kesal.

“Aduh…aduh… sabar atuh Neng, baru juga gitu doang. Lagian nglamunin apaan sih, kok kayaknya seru pisan ei,”mencoba menahan emosi Gwen.

“Yang jelas bahagia gue di masa depan,”katanya ketus.

“Sama kang Ahmad ya?,”tanya Bima menggoda.

“Kenapa omongan lo jadi sunda gitu sih Bim, lo kan orang betawi?”

“Kagak usah mengalihkan pembicaraan. Gue tau lagi, tuh orangnya ada disana tuh.”

“Terus mau diapain ?”

“Sok sok gak ngerti lagi nih anak. Samperin sana, kan lo lagi banyak masalah tuh, minta pendapat sana, bukannya tuh orang psikolog banget.”

“Sok tau,”ucap Gwen sambil meninggalkan Bima yang sengaja mengganggunya.

“ckckck…Gwen,Gwen,”desahnya.

“Bim ! “ sentak Zaskia mampu membuat Bima terjungkal dari posisi duduknya. “Ahahaha,”seketika itu tawa Zaskia meledak.

“Ngagetin aja Zas. Untung bawah rumput, kalo bukan siap masuk penjara gara-gara buat orang gegar otak ?,”ucapnya kesal.

“Sori,sori. Lebay lo. Lagian ngliatin Ahmad segitunya, khawatir gue sama lo Bim,”tawanya masih belum juga berhenti. “Masih normal kan lo ?,”tanya berbisik niat meledek.

“Apa maksud lo ?,”si Bima makin emosi. “Ngapain sih lo kesini ? dateng-dateng ngagetin pula, sekarang malah ngledek gue, mau ngajak berantem ? ayo !”

“Ih…atut,, ampun,,ampun, gak lagi deh, sumpah lo suer,”Zaskia meledek lagi dan lagi. “Nggak, gue mau tanya sama lo Bim, lo ngerti soal surat misterius yang gue terima kemarin ?”

Bima tak langsung menjawab, mempersiapkan alasan untuk pertanyaan Zaskia. Yup, Bima tau persis tentang surat itu. Itu surat dari Ben dan Bima adalah orang terdekat Ben yang seringkali membantu Ben mendapatkan gadis yang disukainya dan kini Zaskia lah yang menjadi inceran Ben. Surat itu, rencana Bima untuk Ben mendapatkan Zaskia. Zaskia memang tipe cewek yang suka banget sama yang namanya misteri apalagi surprise.

“Emm, kagak, kagak tau gue,”jawabnya.

“Jangan bohong, kalau sampai lo ketauan bohong sama gue, gue cincang abis lo. Gak Cuma itu, gue jamin hubungan lo sama Ratih gak akan lancar, gue bakalan bilang ke Ratih semua rahasia lo,”ancamnya. Dari awal Zaskia sudah curiga bahwa surat itu kerjaan Bima sama Ben.

“Jangan, jangan, plis jangan rusak hubungan gue sama Ratih. Lo tau kan Zas betapa susahnya dapetin dia,”ucapnya memelas.

“Makanya lo bilang sama gue, yang sejujur-jujurnya.”

“Oke,oke, jadi gini, tuh surat emang gue yang buat atas nama Ben untuk lo. Ben udah lama naksir lo Zas, meskipun rencananya dia buat dapetin lo sering gagal karena dia hargain perasaan Gwen sebagai sahabat lo yang suka sama dia. Karena akhir-akhir ini dia denger gossip bahwa Gwen naksir si Ahmad, makanya dia berani deketin lo Zas, dan seperti yang lo tau kalau gue selalu bantuin Ben buat dapetin cewek incerannya,”jelas Bima.

“Oh gitu. Berita kalau Ben playboy ? “ pertanyaan Zaskia yang ini bener-bener ngasih petunjuk kalau dia juga sebenernya punya rasa yang sama dengan Ben.

“Itu semua bohong Zas. Ben bukan playboy, sama sekali bukan.”

“Lo ngomong kayak gitu bukan karena lo sohib an sama dia kan ?”

“Sumpah samber gledek deh.”

“Kagak usah sumpah sumpah, kalau kesamber beneran tau rasa lo. Ya ya, gue percaya sama lo. Yaudah gue duluan kalau gitu.”

“Eh Zas, tunggu dulu, gue mau nanya sama lo.”

“Apa ?”

“Kan lo udah tau nih kalau Ben suka sama lo, nah kalau lo sendiri gimana Zas ? suka juga gak sama dia ?”

“Kalau yang itu, biar Ben sendiri aja yang tanya sama gue,”jawab Zaskia sembari meninggalkan Bima.

*****

Sekian lama menanti keputusan dari keluarga, kini akhirnya Gwen memperoleh apa yang dia ingin.

“Islaaammmm, say welcome to me !,”teriaknya mengumbar kebahagiaan ketika papanya menyampaikan izinnya bahwa Gwen boleh masuk Islam.

Betapa bahagia itu tersirat jelas diwajah manis Gwen. Burung kecil itu kini siap memamerkan sayap barunya yang baru saja tumbuh.

Lampu hijau untuk Gwen, lampu hijau pula untuk Ahmad. Semakin menyatulah dua sejoli ini. Kemana-mana selalu barengan hingga menimbulkan kecemburuan bagi Zaskia yang sering ditinggal sendirian. Kalau hati Ahmad dan Gwen perlahan melebur menjadi satu sama halnya dengan Zaskia dan Ben. Sikap cuek Zaskia membuat Ben semakin tak kenal putus asa untuk mendapatkan hatinya. Sebuah hubungan yang didasari kecintaan terhadap Islam, selama itu Allah akan selalu membasahi kisah kasih diantara keduanya dengan hujan rasa yang tak akan menemui kemarau, hingga takkan terjadi kekeringan cinta di hati mereka masing-masing. Perbedaan keyakinan dengan keluarga tak menyurutkan niat Gwen untuk tetap bakti kepada mama papanya. Memang, lagi lagi Allah yang paling tau, dan sutradara yang sangat hebat.

“I love Islam, I love Allah, I love Muhammad dan I love Ahmadku, aku juga cinta kalian Ma, Pa. Thanks Zas, thanks abinya Zaskia, thanks buat semua yang dukung gue dengan hidup baru gue ini. Sekali lagi thank you so much ! “.

this is me



nama lengkap Haniva Rohmatul Jannah, bisa di panggil Haniva, niva, vava, hani, rohma, jannah, atau tul aja juga gak papa. saya gak pernah lahir, jadi tempat tanggal lahir gak perlu disebut. alamat saya, di daerah terpelosok, jauh dari peradaban. makanya kenapa saya suka jalan jalan biar gak keliatan anak pedalaman banget. saya punya suara rupawan, meskipun sering di bully sama temen temen saya, yah, mungkin mereka iri. memang kalo saya nyanyi, semut aja langsung tewas seketika.
karena saya lagi males ngetik maka,cukup sekian perkenalan saya, pribadi saya bisa dilihat dari karya karya saya yang SENSASIONAL ! Saya harap teman teman rajin mengunjungi blog saya. terimakasih. salam sejahtera untuk kita semua. akhir kata, Wassalamualaikum wr.wb.